MACAM – MACAM VIRUS

06:03 0 Comments A+ a-


Secara garis besar, virus dibagi menjadi dua bagian, yaitu virus DNA dan virus RNA.
Virus DNA adalah virus yang materi genetiknya berupa asam nukleat yang berbentuk rantai ganda berpilin. Di dalam sel inangnya, DNA pada virus akan mengalami replikasi menjadi beberapa DNA dan juga akan mengalami transkripsi menjadi mRNA. mRNA akan mengalami translasi untuk menghasilkan protein selubung virus. Masih di dalam sel inang, DNA dan protein virus mengkonstruksikan diri menjadi virus – virus baru. mRNA juga akan membentuk enzim penghancur (Lisozim) sehingga sel inang lisis (hancur) dan virus – virus keluar untuk menginfeksi sel inang lainnya. Contoh Virus ini :
1. Papiloma
2. Poliloma
3. Parvovirus B19
4. Adenovirus
5. Herpes simpleks I (luka di sekeliling mulut)
6. Herpes simpleks II (perlukaan genital)
7. Varicella zoster (cacar air)
8. Virus Epstein-Barr
9. Cytomegalovirus
10. Vaccinia
11. Roseola
12. Cacar sapi
13. Cacar
14. Bakteriofag
15. Hepatitis B virus
16. Smallpox virus
17. Transfusion Transmitted Virus
18. JC virus (progressive multifocal leukoencephalopathy)
19. Anellovirus
20. Salterprovirus
Virus RNA adalah virus yang materi genetiknya berupa asam nukleat yang berbentuk rantai tunggal atau ganda tidak berpilin. Di dalam sel inangnya, RNA pada virus akan mengalami transkripsi balik menjadi Hibrid RNA-DNA dan akhirnya membentuk DNA. Selanjutnya DNA virus akan masuk ke inti sel inangnya, menyisip ke dalam DNA inangnya. DNA virus akan merusak DNA inangnya dan membentuk mRNA. mRNA akan mengalami translasi untuk menghasilkan protein selubung virus untuk menbentuk virus – virus baru. Contoh Virus ini :
1. HIV AIDS
2. Influenza
3. Virus Hepatitis E
4. Poliovirus
5. Paramyxovirus Paramyxovirus
6. Virus enterik
7. Virus rubella
8. Virus demam kuning
9. Virus ensefalitis
10. Virus tumor RNA
11. DHF (demam berdarah)
12. Rabies
13. Campak
14. Rhinovirus (demam dan pilek)
15. Reovirus (diare)
16. Gondong
17. Rotavirus
18. Enterovirus
19. Hepatovirus
20. Virus ebola
Human Papilloma Virus (HPV)
Jika virus ini memasuki vagina anda, maka ada kemungkinan virus ini menyebabkan kerusakan sel dalam vagina anda tersebut sehingga pertumbuhannya menjadi tidak normal (displasia). Kondisi tidak normal ini bisa berubah menjadi kanker serviks (cervical cancer). Kebiasaan merokok dapat menyebabkan perubahan sel abnormal menjadi sel kanker ini semakin cepat. Begitu juga dengan tidak rutin memeriksakan kesehatan vagina (Pap smear test), pemeriksaan ini penting minimal dua tahun sekali untuk mengetahui adakah sel yang tidak normal dalam rahim. Anjuran pemeriksaan kesehatan bukan hanya pada wanita, pada pria yang sering melakukan hubungan seksual berganti-ganti pasangan pun perlu memeriksakan kesehatan kulit sekitar kemaluan/penis. Jika seorang pria nantinya menikah, kemudian istrinya suatu saat mengalami kanker serfiks maka ada kemungkinan si suami (yang dulu atau sekarang masih sering berganti-ganti pasangan itulah) yang membawa HPV ke dalam vagina istrinya. Jadi jangan hanya bisa menyalahkan istri, kadang suami juga perlu introspeksi.
gambaran artis HPV
HPV menimbulkan kutil pada anggota tubuh khususnya tangan dan kaki karena kedua bagian inilah yang sering bersentuhan dengan kulit pasangan seksnya. Jika pada penis ditemukan kutil maka sebaiknya diperiksakan ke dokter karena ada kemungkinan itu adalah displasia akibat HPV tadi. HPV juga bisa menyebabkan kerusakan sel pada mulut dan bibir. Hal ini akan semakin parah pada seseorang yang mengidap HIV/AIDS (ODHA) yaitu memunculkan luka pada daerah yag terinfeksi karena kekebalan tubuh ODHA tersebut sangat lemah.
Ada sekitar seratus jenis virus yang digolongkan sebagai HPV. Kebanyakan menular karena bersentuhan kulit antara pembawa virus dengan orang yang sehat. Sesama pembawa pun akan bisa bertukar jenis virus. Sehingga efeknya akan semakin bertambah pada sel tubuh. Virus ini bisa dengan mudah menular pada hubungan seksual. Diperkirakan 75% orang yang aktif secara seksual yang berusia 15-50 tahun di AS mengalami sedikitnya satu jenis infeksi HPV. Oleh sebab itu sebaiknya kita menghindari berhubungan seks dengan siapapun kecuali hanya pada satu pasangan seks kita. Sekali lagi, kondom tidak bisa mencegah penularan virus ini.
Tidak ada gejala khusus pada orang yang telah terinfeksi virus ini, bisa saja seorang wanita yang memiliki displasia/kutil pada vaginanya tidak berubah menjadi kanker serfiks karena memang daya tahan tubuhnya kuat.
Belum ada obat yang bisa memberantas HPV. Hanya kekebalan tubuh kita lah yang bisa melakukannya, namun kekebalan tubuh setiap orang berbeda-beda, jika memang bagus maka penyakit ini akan cepat bisa dihilangkan atau dilemahkan dari tubuh kita (bagi pengidap HIV/AIDS virus yang lemah ini bisa menjadi kuat kembali jika kekebalan tubuhnya sangat rendah). Displasia dan kutilnya dapat dicabut. Ada beberapa cara untuk melakukan ini: Ditembak dengan laser, membekukannya dengan nitrogen cair, memotongnya/ bedah, dan mengobatinya dengan zat kimia tertentu. Sekali lagi hal ini hanya untuk menghilangkan kutil/displasia saja bukan menghilangkan virus yang mungkin sudah tersebar ke sekitar daerah terinfeksi atau ke tempat lain melalui peredaran darah. Jadi jagalah kondisi tubuh anda tetap sehat supaya kekebalan tubuh anda pelan- pelan bisa memberantas virus ini sehingga tidak membahayakan tubuh anda.
Herpes simpleks
Klasifikasi dan bahan-bahan eksternal
Gambar mikroskopis virus Herpes simpleks.
ICD-10                     A60.,B0 0 .,G 0 5 .1 ,P3 5 .2
ICD-9                       054.0, 054.1, 054.2, 054.3, 771.2
DiseasesDB            5841 33021
eMedicine              med/1006
MeSH                       D006561
Herpes yang disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV) adalah sejenis penyakit yang menjangkiti mulut, kulit, dan alat kelamin. Penyakit ini menyebabkan kulit melepuh dan terasa sakit pada otot di sekitar daerah yang terjangkit. Hingga saat ini, penyakit ini masih belum dapat disembuhkan, tetapi dapat diperpendek masa kambuhnya.
Virus varicella zoster (VZV)
Virus varicella zoster (VZV) merupakan salah satu dari lapan virus herpes yang diketahui menjangkiti manusia (dan haiwan vertebrat). Ia biasanya menyebabkan cacar air pada kanak-kanak dan kedua-dua kayap dan neuralgia lepas herpes pada orang dewasa. Waktu terdedah sampai kena penyakit adalah dalam tempoh 2 sampai 3 minggu.Isi kandungan:
1. Gejala
2. Waktu kuarantin yang disarankan
3. Pencegahan
4. Pengobatan 
Virus varicella zoster
Mikrograf VZV
Pengelasan virus
Group:                           Kumpulan I(dsDNA )
Famili:                           Herpesviridae
Subfamili:                    Alphaherpesvirinae
Genus:                          Varicellovirus
Spesies
• Human herpesvirus 3 (HHV-3)
1. Gejala
Pada permulaannya, penderita akan merasa sedikit demam, pilek, cepat merasa lelah, lesu, dan lemah. Gejala-gejala ini khas untuk infeksi virus. Pada kasus yang lebih berat, bisa didapatkan nyeri sendi, sakit kepala dan pusing. Beberapa hari kemudian timbullah kemerahan pada kulit yang berukuran kecil yang pertama kali ditemukan di sekitar dada dan perut atau punggung lalu diikuti timbul di anggota gerak dan wajah.
Kemerahan pada kulit ini lalu berubah menjadi lenting berisi cairan dengan dinding tipis. Ruam kulit ini mungkin terasa agak nyeri atau gatal sehingga dapat tergaruk tak sengaja. Jika lenting ini dibiarkan maka akan segera mengering membentuk keropeng (krusta) yang nantinya akan terlepas dan meninggalkan bercak di kulit yang lebih gelap (hiperpigmentasi). Bercak ini lama-kelamaan akan pudar sehingga beberapa waktu kemudian tidak akan meninggalkan bekas lagi.
Lain halnya jika lenting cacar air tersebut dipecahkan. Krusta akan segera terbentuk lebih dalam sehingga akan mengering lebih lama. kondisi ini memudahkan infeksi bakteri terjadi pada bekas luka garukan tadi. setelah mengering bekas cacar air tadi akan menghilangkan bekas yang dalam. Terlebih lagi jika penderita adalah dewasa atau dewasa muda, bekas cacar air akan lebih sulit menghilang.
Hepatitis B
Hepatitis B adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh “Virus Hepatitis B” (VHB), suatu anggota famili Hepadnavirus[1] yang dapat menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang pada sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosi hati atau kanker hati.[2] Mula-mula dikenal sebagai “serum hepatitis” dan telah menjadi epidemi pada sebagian Asia dan Afrika.[3] Hepatitis B telah menjadi endemik di Tiongkok dan berbagai negara Asia.[4]
Penyebab Hepatitis ternyata tak semata-mata virus. Keracunan obat, dan paparan berbagai macam zat kimia seperti karbon tetraklorida, chlorpromazine, chloroform, arsen, fosfor, dan zat-zat lain yang digunakan sebagai obat dalam industri modern, bisa juga menyebabkan Hepatitis. Zat-zat kimia ini mungkin saja tertelan, terhirup atau diserap melalui kulit penderita. Menetralkan suatu racun yang beredar di dalam darah adalah pekerjaan hati. Jika banyak sekali zat kimia beracun yang masuk ke dalam tubuh, hati bisa saja rusak sehingga tidak dapat lagi menetralkan racun-racun lain.[5]

Cacar air atau Varicella simplex
Cacar air atau Varicella simplex adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus varicella-zoster. Penyakit ini disebarkan secara aerogen.
Masa inkubasi
Waktu terekspos sampai kena penyakit dalam tempo 2 sampai 3 pekan. hal ini bisa sitandai dengan badan yang terasa panas dingin.
Gejala
Pada permulaannya, penderita akan merasa sedikit demam, pilek, cepat merasa lelah, lesu, dan lemah. Gejala-gejala ini khas untuk infeksi virus. Pada kasus yang lebih berat, bisa didapatkan nyeri sendi, sakit kepala dan pusing. Beberapa hari kemudian timbullah kemerahan pada kulit yang berukuran kecil yang pertama kali ditemukan di sekitar dada dan perut atau punggung lalu diikuti timbul di anggota gerak dan wajah.
Kemerahan pada kulit ini lalu berubah menjadi lenting berisi cairan dengan dinding tipis. Ruam kulit ini mungkin terasa agak nyeri atau gatal sehingga dapat tergaruk tak sengaja. Jika lenting ini dibiarkan maka akan segera mengering membentuk keropeng (krusta) yang nantinya akan terlepas dan meninggalkan bercak di kulit yang lebih gelap (hiperpigmentasi). Bercak ini lama-kelamaan akan pudar sehingga beberapa waktu kemudian tidak akan meninggalkan bekas lagi.
Lain halnya jika lenting cacar air tersebut dipecahkan. Krusta akan segera terbentuk lebih dalam sehingga akan mengering lebih lama. kondisi ini memudahkan infeksi bakteri terjadi pada bekas luka garukan tadi. setelah mengering bekas cacar air tadi akan menghilangkan bekas yang dalam. Terlebih lagi jika penderita adalah dewasa atau dewasa muda, bekas cacar air akan lebih sulit menghilang.
Waktu karantina yang disarankan
Selama 5 hari setelah ruam mulai muncul dan sampai semua lepuh telah berkeropeng. Selama masa karantina sebaiknya penderita tetap mandi seperti biasa, karena kuman yang berada pada kulit akan dapat menginfeksi kulit yang sedang terkena cacar air. Untuk menghindari timbulnya bekas luka yang sulit hilang sebaiknya menghindari pecahnya lenting cacar air. Ketika mengeringkan tubuh sesudah mandi sebaiknya tidak menggosoknya dengan handuk terlalu keras. Untuk menghindari gatal, sebaiknya diberikan bedak talk yang mengandung menthol sehingga mengurangi gesekan yang terjadi pada kulit sehingga kulit tidak banyak teriritasi. Untuk yang memiliki kulit sensitif dapat juga menggunakan bedak talk salycil yang tidak mengandung mentol. Pastikan anda juga selalu mengkonsumsi makanan bergizi untuk mempercepat proses penyembuhan penyakit itu sendiri. Konsumsi buah- buahan yang mengandung vitamin C seperti jambu biji dan tomat merah yang dapat dibuat juice.
Influensa

Flu
Influensa
Flu :
• Influensa
• Virus
• Flu burung
• Flu babi
• Flu musiman
• Riset
• Vaksin
• Perawatan
• Pandemik
Klasifikasi dan bahan-bahan eksterna
ICD-10                             J10.,J1 1 .
ICD-9                               487
DiseasesDB                    6791
MedlinePlus                  000080
eMedicine                      med/1170 ped/3006
MeSH                               D007251
Influensa, biasanya dikenali sebagai flu di masyarakat, adalah penyakit menular burung dan mamalia yang disebabkan oleh virus RNA dari famili Orthomyxoviridae (virus influensa). Penyakit ini ditularkan dengan medium udara melalui bersin dari si penderita. Pada manusia, gejala umum yang terjadi adalah demam, sakit tenggorokan, sakit kepala, hidung tersumbat dan mengeluarkan cairan, batuk, lesu serta rasa tidak enak badan. Dalam kasus yang lebih buruk, influensa juga dapat menyebabkan terjadinya pneumonia, yang dapat mengakibatkan kematian terutama pada anak-anak dan orang lanjut usia.
REOVIRIDAE
Reoviridae merupakan golongan virus yang yang mempunyai virion tak berselubung dengan simetris ikosahedral yang berdiameter 60-80 nm mempunyai genom RNA untai ganda, bersegmen. Golongan virus tersebut memiliki meliputi 3 genus yaitu :
(1) Reovirus, terdiri dari 3 serotipe
(2) Rotavirus, terdiri dari 2 serotipe
(3) Orbivirus, terdiri dari beberapa serotype (golongan demam caplak Colorado dan Kemerovo) yang bersifat lintas artropoda (arthropoda-borne)
Sifat-sifat dari Reoviridae :
Ukuran diameter virion 60-80 nm dan memiliki dua kulit kapsid yang terpusat (kosentris), dimana tiap virion berbentuk ikosahedral (rotavirus mempunyai tiga lapisan). Rotavirus mempunyai 132 kapsomer, dan tidak beramplop. Partikel virus ini berkulit tunggal dan tidak mempunyai kapsid luar berdiameter 50-60 nm. Core bagian dalam dari partikel berdiameter 30-40 nm. Partikel berkulit ganda merupakan bentuk infeksi virus yang sempurna.
Genom mengandung RNA untai ganda dalam 10-12 segmen tersendiri dengan ukuran total 16-27 kbp, tergantung genusnya. Rotavirus mengandung 11 segmen genom, dimana orthoreovirus dan orbivirus masing-masing memiliki sepuluh segmen dan coltivirus mempunyai 12 segmen. Segmen RNA individual memiliki ukuran yang beragam mulai dari 680 bp (rotavirus) sampai 3900 bp (orthoreovirus). Core virion mengandung beberapa enzim yang dibutuhkan untuk transkripsi dan capping RNA virus. Reovirus biasanya tidak stabil terhadap panas, pH 3,0-9,0 dan pelarut lemak, tetapi dapat di inaktivasi oleh ethanol 95%, fenol, dan chlorin. Sedikit perlakuan dengan enzim proteolitik akan menambah infektivitasnya.
Virion
Berbentuk ikosahedral yang berdiameter 60-80 nm, memiliki dua kulit kapsid yang terpusat atau konsentris
Komposisi
RNA 15% dan Protein 85%
Genom
Genom mengandung RNA untai ganda dalam 10-12 segmen tersendiri dengan total
genom 16-17 kbp
Protein
Memiliki sembilan protein struktural, core berisi beberapa enzim
Amplop
Tidak ada amplop atau amplop semu transien (transistent pseudoenvelope) struktur
tersebut terdapat selama terjadi morfogenesis partikel.
Hepatovirus



Virus classification
Group:                         Group IV((+)ssR NA )
Order:                          Picornavirales
Family:                       Picornaviridae Genus: Hepatovirus
Type species :          Hepatitis A
Species :               Hepatitis A
Unclassified Hepatovirus
Hepatitis is a genus of viruses belonging to the family Picornaviridae. It encompasses the Hepatitis A with one unclassified virus.[1]
Ebola

Klasifikasi virus
Kelas:                   Kelas V( (-)ssR NA )
Ordo:                   Mononegavirales
Famili:                Filoviridae
Genus:                Ebolavirus
Tipe spesies:           Zaïre virus
Species:            Ivory Coast ebolavirus
Reston ebolavirus
Sudan ebolavirus
Ebola virus disease
Klasifikasi dan bahan-bahan eksternal
ICD-10                            A98.4
ICD-9                              065.8
DiseasesDB                   18043
MedlinePlus                 001339
eMedicine                     med/626
MeSH                              D019142
Ebola adalah sejenis virus dari genus Ebolavirus, familia Filoviridae, dan juga nama dari penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut. Penyakit Ebola sangat mematikan. Gejala-gejalanya antara lain muntah, diare, sakit badan, pendarahan dalam dan luar, dan demam. Tingkat kematian berkisar antara 50% sampai 90%. Asal katanya adalah dari sungai Ebola di Kongo.
Penyakit Ebola dapat ditularkan lewat kontak langsung dengan cairan tubuh atau kulit. Masa inkubasinya dari 2 sampai 21 hari, umumnya antara 5 sampai 10 hari. Saat ini telah dikembangkan vaksin untuk Ebola yang 100% efektif dalam monyet, namun vaksin untuk manusia belum ditemukan.
Campak
Penyakit Campak (Rubeola, Campak 9 hari, measles) adalah suatu infeksi virus yang sangat menular, yang ditandai dengan demam,batuk, konjungtivitis (peradangan selaput ikat mata/konjungtiva) dan ruam kulit. Penyakit ini disebabkan karena infeksi virus campak golongan Paramyxovirus. Penularan infeksi terjadi karena menghirup percikan ludah penderita campak. Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 2-4 hari sebelum rimbulnya ruam kulit dan 4 hari setelah ruam kulit ada. Sebelum vaksinasi campak digunakan secara meluas, wabah campak terjadi setiap 2-3 tahun, terutama pada anak- anak usia pra-sekolah dan anak-anak SD. Jika seseorang pernah menderita campak, maka seumur hidupnya dia akan kebal terhadap penyakit ini.
DEMAM BERDARAH
Gambaran Klinis
Demam yang akut, selama 2 hingga 7 hari, dengan 2 atau lebih gejala ? gejala berikut :
nyeri kepala, , nyeri otot, nyeri persendian, bintik-bintik pada kulit sebagai manifestasi perdarahan dan leukopenia.
Kriteria Untuk Diagnosa Laboratorium Satu atau lebih dari hal-hal berikut :
Isolasi virus dengue dari serum, plasma, leukosit ataupun otopsi. Ditemukannya anti bodi IgG ataupun AgM yang meningkatkan tinggi titernya mencapai empat kali lipat terhadap satu atau lebih antigen dengue dalam spesimen serta
berpadangan.
Dibuktikan adanya virus dengue dari jaringan otopsi dengan cara immunokimiawi atau dengan cara immuno-flouresens, ataupun didalam spesimen serum dengan uji ELISA Dibuktikan dengan keberadaan gambaran genomic sekuen virus dari jaringan otopsi, sediaan serum atau cairan serebro spinal (CSS), dengan uji Polymerase Chain Reaction ( PCR).
Klarifikasi Kasus
Dicurigai sebagai kasus : Yaitu kasus yang jelas dengan melihat gejala klinisnya.
Kemungkinan sebagai Kaus : ialah kasus yang menunjukkan gejala klinis dan didukung
oleh satu atau lebih dari ;
Uji serologi berupa munculnya titer anti bodi dengan hemaglutinasi ? inhibisi 1280 atau lebih yang sebanding dengan titer positif IgG dengan uji ELISA, ataupun titer positif zat anti bodi IgM pada fase akhir yang akut pada fase konvalesens.
Munculnya kasus DD lain dilokasi dan waktu yang sama
Kasus yang Pasti : ialah kasus yang secara klinis benar, serta didukung pula kebenarannya secara laboratoris.
Kriteria Untuk Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Sindrom Syok Dengue (SSD)
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah kasus tersangka ataupun kasus yang pasti dari
dengue dengan kecenderungan perdarahan disertai adanya satu atau lebih dari hal ? hal
berikut :
Tes Tourniquet yang positif.
Adanya perdarahan dalam bentuk petekiae, ekimosis atau purpura.
Perdarahan selaput lendir mukosa, alat cerna gastrrointestinal, tempat suntikan atau
ditempat lainnya.
Hematemesis atau melena
Dan trombositopenia ( < 100.000 per mm3)
Dan perembesan plasma yang erat hubungannya dengan kenaikan permiabilitas dinding
pembuluh darah, yang ditandai dengan munculya satu atau lebih dari :
Kenaikan nilai 20 % (hematokrit atau lebih tergantung umur dan jenis kelamin)
Menurunnya nilai hematokrit dari nilai dasar 20 % atau lebih sesudah pengobatan.
Tanda ? tanda perembesan plasma ( yaitu, efusi pleura, asites, hipoproteinaemia
2. Sindrom Syok Dengue (SSD)
Mencakup semua kriteria DBD diatas ditambah lagi dengan munculnya gangguan
sirkulasi darah dengan tanda-tanda denyut nadi menjadi lemah dan cepat, menyempitnya tekanan nadi (20 mmHg atau kurang) atau hipotesi berdasar umur, kedinginan, keringat dingin dan gelisah.
virus demam kuning
Demam kuning adalah penyakit demam akut yang ditularkan oleh nyamuk. Demam ini dikenali sebagai penyakit untuk pertama kalinya pada abad ketujuh belas, namun baru pada tahun 1900 sampai 1901 Walter Reed dan rekan-rekannya menemukan hubungan antara virus demam kuning dengan nyamuk Aedes aegypti dan penemuan ini membuka jalan bagi pengendalian penularan penyakit demam kuning ini.
Demam kuning merupakan penyakit yang gawat di daerah tropika. Selama lebih dari 200 tahun sejak diketahui adanya perjangkitan di Yukatan pada tahun 1648, penyakit ini merupakan salah satu momok terbesar di dunia. Pada tahun 1905, New Orleans dan kota-kota pelabuhan di Amerika bagian Selatan terjangkit epidemi demam kuning yang melibatkan sekurang-kurangnya 5000 kasus dan menimbulkan banyak kematian.