Perbedaan Kekuasaan Wewenang

03:47 0 Comments A+ a-

Kekuasaan adalah kemampuan yang mungkin untuk memaksa orang lain. Kekuasaan sangat berkaitan erat dengan wewenang.Perbedaan antara kekuasaan dengan wewenang adalah bahwa setiap kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain dapat dinamakan kekuasaan.Sedangkan wewenang adalah kekuasaan yang ada pada seseorang atau sekelompok orang, yang mempunyai dukungan atau mendapat pengakuan dari masyarakat.Oleh karena itu, kekuasaan sangat menarik perhatian para ahli ilmu pengetahuan kemasyarakatan.Kekuasaan dapat menciptakan kelas-kelas sosial di masyarakat,adapun yang menciptakan kelas-kelas sosial dan ketimpangan kekuasaan adalah pembagian kerja dalam kegiatan produksi dan hubungan sosial dalam produksi.Kekuasaan senantiasa ada di dalam setiap masyarakat,baik yang masih bersahaja,maupun yang sudah besar atau rumit susunannya.Misalnya,seorang Dosen.Ia mempunyai kekuasaan untuk menyelenggarakan kegiatan kuliah dengan mahasiswanya,kemudian memberikan kuis kepada mahasiswanya,dll.Dari pernyataan di atas,dapat ditarik kesimpulan bahwa setiap orang memiliki kekuasaan yang berbeda-beda.
Akan tetapi,walaupun selalu ada, kekuasaan tidak dapat dibagi rata kepada semua anggota masyarakat.Justru karena pembagian yang tidak merata tadi timbul makna yang pokok dari kekuasaan,yaitu kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain menurut kehendak yang ada pada pemegang kekuasaan.
Bentuk-bentuk kekuasaan menurut French dan raven
KEKUASAAN (POWER)
Kemampuan untuk membuat atau mencegah suatu tindakan yang dapat membuat sesuatu terjadi kebijakan untuk bertindak atau tidak.
Menurut French dan Raven (1968),, Bentuk-bentuk kekuasaan :
1. Coercive Power (Paksaan)
Mempunyai kemampuan untuk memberikan hukuman bagi bawahan yang tidak mengikuti arahan-arahan yang tidak mengikuti pemimpinnya..
2. Insentif power ( imbalan )
Pematuhan yang dicapai berdasarkan kemampuan untuk membagikan imbalan yang dipandang oleh orang lain sebagai berharga. Imbalan adalah sesuatu yang meningkatkan frekuensi kegiatan seorang pegawai.
3. Legitimate power ( sah / resmi )
Kekuasaan yang diturunkan seseorang karena wewenang, biasanya mencakup kekuasaan paksaan. upaya untuk membedakan antara cara-cara yang dapat dibenarkan dengan yang tidak dapat dibenarkan.
4. Expert ( pakar atau keahlian )
Kekuasaan berdasarkan pada keahlian khusus. Seseorang yang secara luas diakui sebagai dapat diandalkan sumber teknik atau keahlian yang fakultas untuk menilai atau memutuskan dengan tepat, adil, atau bijaksana.
5. Referent power ( kekuasaan rujukan )
Pengaruh yang didasarkan pada pemilikan sumber daya atau ciri pribadi yang di inginkan oleh sseorang. Referent Power (kekuasaan rujukan) adalah kekuasaan yang timbul karena karisma, karakteristik individu, keteladanan atau kepribadian yang menarik.

Wewenang
Menurut Hasibuan (2007:64) wewenang adalah kekuasaan yang sah dan legalyang dimiliki seseorang untuk memerintah orang lain berbuat atau tidak berbuat kekuasaan merupakan dasar hukum yang sah dan legal untuk dapat mengerjakan sesuatu pekerjaan.
Sutarto (2001:141) berpendapat wewenang adalah hak seseorang untuk mengambil tindakan yang diperlukan agar tugas serta tanggung jawabnya dapat dilaksanakan dengan baik. Berdasarkan defenisi di atas dapat dinyatakan bahwa wewenang merupakan kemampuan untuk mengambil tindakan yang diperlukan agar tugas-tugas yang berhubungan dengan pencapaian tujuan dapat dilaksanakan dengan baik.
T. Hani Handoko (1999:20) membagi dua pandangan yang saling berlawanan mengenai sumber wewenang, yaitu :
A. Teori Formal (Pandangan klasik)
Menurut teori ini, wewenang ada karena seseorang diberikan atau dlimpahkan.
B. Teori Penerimaan (acceptance theory of authority)
Teori ini berpendapat bahwa wewenang seseorang timbul hanya bila hal itu diterima oleh kelompok atau individu kepada siapa wewenang tersebut dijalankan dan ini tidak tergantung pada penerima ( reciver).
Macam-macam Wewenang  
Wewenang kharismatis. 
yaitu merupakan wewenang yang didasarkan pada kharisma yang merupakan suatu kemampuan khusus yang melekat pada diri seseorang, kemampuan mana yang diyakini sebagai pembawaan seseorang sejak lahir. Wewenang Tradisional 
Wewenang bentuk ini bisa dimiliki oleh seorang atau beberapa orang dalam suatu kelompok atau masyarakat, namun sumbernya bukan dari kemampuan-kemampuan khusus seperti yang ada pada wewenang khrismatis, akan tetapi oleh karena seorang atau beberapa orang itu memiliki kekuasaan dan wewenang yang telah melembaga dan bahkan menjiwai. 
Wewenang Rasionil 
Wewenang rasionil yang juga disebut sebagai wewenang legal yaitu wewenang yang disandarkan pada sistem hukum yang berlaku dalam masyarakat, sistem hukum mana difahamkan sebagai kaidah-kaidah yang telah diakui serta ditaati oleh masyarakat, dan bahkan yang telah diperkuat oleh negara.  
Wewenang Tidak Resmi 
Di dalam setiap masyarakat akan dapat dijumpai aneka macam bentuk kelompok, mulai dari yang jumlah anggota-anggotanya sedikit dan saling kenal-mengenal secara pribadi, sampai pada kelompok-kelompok besar dimana hubungan antara anggota-anggotanya lebih banyak didasarkan pada kepentingan-kepentingan yang rasional.

    Sumber :
    http://fisip.uns.ac.id/blog/pandu/2010/05/31/kekuasaan/ (27 Maret 2012 16.30)
    http://putryajja.blogspot.com/2009/10/bentuk-bentuk-kekuasaan.html (27 Maret 2012 16.35)
    http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16399/4/Chapter%20II.pdf (27 Maret 2012 16.50)

    Peranan Staf Dalam Organisasi

    02:41 0 Comments A+ a-

    Peranan staf dalam organisasi merupakan salah satu tugas yang paling rumit dan penting dalam memanajemen sumber daya manusia yang baik. Penyusunan staf dari luar maupun dari dalam harus diawali dengan rekrutmen yang efektif.
    Rekrutmen adalah proses penarikan orang-orang yang memenuhi persyaratan untuk mengajukan lamaran atas pekerjaan yang belum terisi. Rekrutmen menurut asalnya dibagi menjadi dua macam, yaitu :
    1. Rekrutmen Internal
    Berarti mempertimbangkan karyawan yang ada sebagai kandidat atas lowongan pekerjaan tersedia sehingga juga dapat membantu membangun semangat kerja dan mempertahankan karyawan yang berkualitas tinggi agar tidak meninggalkan perusahaan. 2. Rekrutmen External
    Melibatkan usaha menarik orang-orang dari luar organisasi untuk melamar lowongan pekerjaan. Metode rekrutmen external meliputi pemasangan iklan, wawancara di kampus, badan-badan pencari tenaga kerja atau eksekutif, aula rekrutmen serikat pekerja, referensi dari karyawan yang ada dan rekrutmen “walk in” atau “gate hire” ( Orang yang datang tanpa diseleksi terlebih dahulu ).
    Membangun Etos Kerja
    Secara etimoligis, etos berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos yang berarti karakter, watak kesusilaan, adat istiadat atau kebiasaan. Sebagai suatu subyek dari arti etos tersebut adalah etika yang berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik.
    Dikatakan memiliki etos kerja yang tinggi, apabila menunjukkan tanda-tanda sebagai berikut:
    • Mempunyai penilaian yang sangat positif terhadap hasil kerja manusia.
    • Menempatkan pandangan tentang kerja, sebagai suatu hal yang amat luhur bagi eksistensi manusia.
    • Kerja yang dirasakan sebagai aktivitas yang bermakna bagi kehidupan manusia.
    • Kerja dihayati sebagai suatu proses yang membutuhkan ketekunan dan sekaligus sarana yang penting dalam mewujudkan cita-cita,
    • Kerja dilakukan sebagai bentuk ibadah.
    Sedangkan bagi individu atau kelompok masyarakat, yang dimiliki etos kerja yang rendah, maka akan menunjukkan ciri-ciri yang sebaliknya, yaitu:
    • Kerja dirasakan sebagai suatu hal yang membebani diri,
    • Kurang dan bahkan tidak menghargai hasil kerja manusia,
    • Kerja dipandang sebagai suatu penghambat dalam memperoleh kesenangan
    • Kerja dilakukan sebagai bentuk keterpaksaan,
    • Kerja dihayati hanya sebagai bentuk rutinitas hidup.

    Macam-macam Staf
    Pada dasarnya staf dapat dibedakan menjadi dua macam :

    STAF PENASIHAT
    Dibentuk untuk memberikan saran, bantuan, dan jasa kepada seorang manajer. Staf penasihat juga memberikan saran-saran kepada pimpinan terhadap semua bidang yang menjadi tugas dan tanggung jawab pimpinan. Apabila diperlukan Manajer dapat menunjuk atau mengangkat staf penasihat dalam bidang perencanaan, pengorganisasian, pemberian motivasi, pengawasan, dan pengambilan keputusan.
    Agar saran-saran yang diberikan kepada pimpinan merupakan saran yang sudah matang, obyektif dan telah diuji serta diteliti kebenarannya, maka saran-saran itu harus digarap melalui suatu proses. Proses pemberian saran tersebut melalui kegiatan sebagai berikut :
    1.      Pengumpulan data dapat dilakukan dengan mengadakan penelitian atau riset.

    2.      Mengadakan analisis fakta-fakta, informasi-informasi yang diterima.

    3.      Mengadakan evaluasi atau penilaian.

    4.      Membuat berbagai alternatif atau kemungkinan.

    5.      Mengadakan pemilihan dari berbagai kemungkinan yang dianggap paling baik.

    6.      Membuat kesimpulan.

    7.      Merumuskan saran-saran atau pertimbangan-pertimbangan dalam suatu bentuk tertentu sehingga mudah dan cepat dipahami oleh pimpinan.
    STAF PELAYANAN ( Staf Specialis )
    Yaitu membantu pimpinan dalam melancarkan tugas-tugas organisasi, dalam memberikan pelayanan untuk seluruh lini dan unsur organisasi. Fungsi utama staf pelayanan adalah memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya dalam bentuk kegiatan-kegiatan operasional, bukan memberikan saran atau pertimbanga.

    Wewenang Lini dan Staf
    Wewenang lini adalah wewenang dimana atasan melakukannya atas bawahannya langsung. Ini diwujudkan dalam wewenang perintah dan secara langsung tercermin sebagai rantai perintah, serta diturunkan ke bawah melalui tingkatan organisasi.

    Wewenang staf adalah hak yang dipunyai oleh satu -satuan staf atau para specialis untuk menyarankan, memberi rekomendasi, atau konsultasi kepada personalia lini. dan tidak memberikan wewenang kepada anggota staf untuk memerintah lini mengerjakan kegiatan tertentu.

    Ciri-ciri organisasi lini dan staf
    Organisasi lini dan staf mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
    a.       Dipergunakan oleh organisasi-organisasi yang besar dan kompleks

    b.      Jumlah anggota relatif lebih banyak

    c.       Unit-unit dalam organisasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

    - Unit-unit lini/garis, yaitu unit-unit yang secara langsung
       terlibat dalam pelaksanaan pencapaian tujuan organisasi.
    - Unit staf adalah unit yang tidak secara langsung ikut terlibat
       dalam pencapaian tujuan organisasi, tetapi hanya memberikan
       bantuan di bidang pengadaan pegawai, keuangan, material dan}
       bantuan lainnya baik untuk kepentingan unit lini maupun
       kepentingan unit staf sendiri.

    d.      Karena jumlah anggota organisasi relatif banyak, maka hubungan yang sifatnya tatap muka tidak mungkin lagi dapat dilaksanakan bagi seluruh anggota organisasi.


    Sumber: http://id.shvoong.com/books/1899532-peranan-staf-dalam-pelaksanaan-tugas/#ixzz1qFtKj165 (26 Maret 2012, 03.00)
    http://www.ut.ac.id/html/suplemen/ekma4333/1.2.htm (27 Maret 2012,16.00)
    http://www.ut.ac.id/html/suplemen/ekma4333/1.3.htm(27 Maret 2012,16.00)