Sejarah Inter Milan

06:08 0 Comments A+ a-

Inter Milan didirikan pada 9 Maret 1908 dengan nama Internazionale Milano Football Club. Sejarah berdirinya Inter tak lepas dari terpecahnya anggota Milan Cricket and Football Club yang kini dikenal sebagai AC Milan. Beberapa dari pendiri Milan yang terdiri dari orang-orang Italia dan Swiss tidak setuju dengan kebijakan klub yang tidak mengizinkan pemain asing untuk bermain di Milan. Mereka akhirnya memilih keluar dan mendirikan klub baru. Nama Internazionale diambil dari keinginan pendiri-pendirinya untuk membuat satu klub yang terdiri dari banyak pemain dari negara-negara luar.

Inter sukses memperoleh Scudetto pertama pada musim 1909-10. Klub yang berjuluk La Beneamata ini kembali menjadi yang terbaik di Italia pada musim 1919-20.Kapten dan Pelatih yang membawa Inter meraih Scudetto pertama adalah Virgilio Fossati , yang tewas dalam Perang Dunia I.
Pada tahun 1928, Inter melebur dengan klub lokal yakni Unione Sportivo Milanese sehingga nama klub berubah menjadi Ambrosiana Inter. Meskipun berganti nama, Inter tetap sukses merebut gelar ketiga pada musim 1929-20. Selanjutnya pada musim 1938-39, Inter sukses merebut Coppa Italia untuk pertama kalinya. Saat itu, Inter diperkuat oleh striker legendaris, Giuseppe Meazza.

Sejak tahun 1942 sampai sekarang, nama Ambrosiana-Inter tidak pernah dipakai lagi dan mulai memakai nama asli mereka, Internazionale Milano. Setelah Perang Dunia I, Inter memenangi gelar Seri A lagi pada tahun 1953 dan yang ketujuh pada tahun 1954. Inter memasuki masa keemasan mereka yang disebut La Grande Inter.

Orang yang berperan besar dalam hal ini adalah Carlo Masseroni, presiden klub Inter yang telah menjabat sejak tahun 1942. Pada era ini, Inter juga sukses merajai Eropa. Inter yang diarsiteki Helenio Herrera terkenal dengan taktik pertahanan gerendel yang disebut Catenaccio. Inter sukses merebut juara Liga Champions dua kali berturut-turut pada 1963-64 dan 1964-65. Keperkasaan Inter semakin menjadi-jadi di musim 1964/1965 dengan meraih tiga gelar sekaligus, yakni scudetto, Piala Champions dan Piala Intercontinental.

Setelah Ernesto Pellegrini lengser dari kursi presiden, tanggal 18 Februari 1995 Massimo Moratti yang merupakan anak dari Angelo Moratti naik tahta untuk meduduki kursi Presiden Inter. Moratti tak segan mengeluarkan banyak uang untuk membeli banyak pemain. Namun, Scudetto yang didambakan tak kunjung direbut. Tercatat, satu-satunya gelar yang direbut adalah Piala UEFA musim 1997-98.

Inter kembali mencapai masa keemasan sejak kedatangan Roberto Mancini pada 2004. Diawali dengan gelar Coppa Italia 2004-05, Mancini lalu
mempersembahkan Piala Super Italia 2005. Gelar Piala Super Italia pertama yang diraih Inter sejak tahun 1989.

Inter akhirnya mendapatkan gelar Scudetto 2005-06 karena skandal Calciopoli yang menimpa Juventus dan klub-klub besar di Italia. Beberapa media menyebutnya "Scudetto of Honesty" (juara dari sebuah kejujuran). Kasus ini membuat Juventus (aktor utama pengaturan skor) dicopot dua gelarnya sekaligus, yakni tahun 2005 (musim ini tak ada juara) dan tahun 2006 (diberikan kepada Inter karena saat itu berada diposisi runner up). Juventus harus bermain di Serie B. Ini membuat Inter menjadi satu-satunya tim yang tidak pernah terdegradasi ke Serie B. Oleh karena itu di dalam lagu kebangsaannya yang berjudul C'e solo l'Inter (hanya ada Inter satu-satunya) disebutkan bahwa Inter mempunyai gen Serie A dan tidak mengenal Seri lainnya.

Musim selanjutnya 2006/2007, klub pesaingnya seperti Juventus yang harus bermain di Seri B dan beberapa klub besar seperti Milan, Roma, Fiorentina dan Lazio yang mengalami pengurangan nilai dari kasus Calciopoli, Inter pun dengan mudah memperoleh scudettonya yang ke-15. Inter juga sukses menorehkan rekor 17 kemenangan beruntun di kancah domestik, mematahkan rekor 15 kemenangan beruntun yang sempat diraih Real Madrid dan Bayern Munich. Namun saat itu Inter mendapatkan berita duka karena sang presiden, Giacinto Facchetti meninggal dunia.

Moratti pun akhirnya kembali menjabat sebagai Presiden Inter dan bertahan hingga sekarang.Musim 2007-08 terjadi konflik internal di Inter karena ketidaksepahaman Moratti dengan Roberto Mancini dan di akhir musim Mancini pun mundur dari jabatannya. Moratti lalu menunjuk Jose Mourinho sebagai allenatore baru Inter.

Kedatangan Mourinho benar-benar menjadi berkah bagi La Beneamata. Pelatih berjuluk The Special One itu sukses meraih Treble Winners yakni Scudetto, Coppa Italia, dan Liga Champions. Gelar Liga Champions terasa sangat spesial karena terakhir kali direbut Inter pada 1964-65. Inter juga tercatat sebagai satu-satunya klub Italia yang merebut Treble Winners.

Sayangnya, romantisme Inter Milan dan Jose Mourinho harus berakhir. Mourinho memutuskan untuk menukangi Real Madrid. Inter lalu menunjuk Rafael Benitez untuk menggantikan Mourinho. Benitez menyempurnakan prestasi Inter pada 2010 dengan merebut Piala Super Italia dan Piala Dunia Antarklub. Dengan demikian pada 2010, Inter sukses merebut 5 gelar sekaligus.

Namun, Benitez gagal memberikan performa gemilang di Serie A. Inter terancam gagal mempertahankan Scudetto yang telah direbut dalam 5 musim beruntun. Akhirnya, posisi Benitez pun digantikan oleh Leonardo. Leonardo sanggup membawa Inter menduduki posisi runner-up di Serie A dan menjuarai Coppa Italia. Ini membuat Inter selalu meraih minimal 1 gelar sejak musim 2004-05 hingga 2010-11.

Keputusan Leonardo yang memilih menjadi direktur teknik PSG membuat Inter seolah kehilangan arah. Pelatih baru Gian Piero Gasperini dipecat setelah hanya merebut 1 poin dari 5 laga Serie A. Pengganti Gasperini, Claudio Ranieri pun belum mampu memberikan prestasi maksimal. Untuk kali pertama sejak 2004-05, Inter harus mengakhiri musim tanpa gelar. Beruntung, Tim Primavera Inter masih sanggup menjadi juara Liga Champions U-19.

Prestasi Inter Milan:

Domestik:
18 kali Juara Seri A: Tahun 1910 ; 1920 ; 1930 ; 1938 ; 1940 ; 1953 ;
1954 ; 1963 ; 1965 ; 1966 ; 1971 ; 1980 ; 1989 ; 2006 ; 2007 ; 2008 ;
2009 ; 2010
7 kali Juara Piala Italia: Tahun 1939 ; 1978 ; 1982 ; 2005 ; 2006 ;
2010 ; 2011
5 kali Juara Supercoppa Italia: Tahun 1989 ; 2005 ; 2006 ; 2008 ; 2010
Internasional:
2 kali Juara Piala Intercontinental: Tahun 1964 dan 1965
1 kali Runner Up Piala Super Intercontinental: Tahun 1968
1 kali Juara FIFA Club World Cup: Tahun 2010
Eropa:
Juara 3 kali European Cup / Liga Champions: Tahun 1964 ; 1965 ; 2010
Juara 3 kali UEFA Cup: Tahun 1991 ; 1994 ; 1998
Runner up 1 kali UEFA Super Cup: Tahun 2010

Catatan Prestasi Lain:
- Satu-satunya klub Italia yang tak pernah degradasi ke Serie B
- Satu-satunya klub Italia yang pernah treble winners (2010), ditambah Super Italia dan Piala Dunia Antarklub menjadi 5 gelar dalam semusim
- 5 kali Scudetto beruntun 2005-2010 sama dengan prestasi Torino 1943-1949 (musim 1944-45 tak ada Serie A karena Perang Dunia)

Resensi Novel Nightmare Side

01:25 0 Comments A+ a-



Judul buku   : Nightmare Side
Pengarang   : Rasmus, Decky, Dimas, Vivi
Jenis buku   : Novel
Kategori        : Fiksi
Penerbit        : Bukune, Jakarta
Cetakan        : cet.1
Tahun                        : 2011
Tebal buku   : x + 202 halaman; 13x19 cm

Sinopsis
Kamar mandi itu tampak normal. Ukurannya tidak terlalu lebar tapi panjang. Di dalamnya ada bathtub, kloset, dan shower. Air tampak mengalir dari shower memenuhi bathtub. Selain itu tidak ada apa-apa lagi di sana. Tapi, aku merasakan sesuatu. Bulu kudukku merinding.
   Aku memutuskan untuk keluar dari kamar mandi itu. Saat membalikkan badan, ekor mataku melihat sesuatu terbaring di dalam bathtub. Itu... itu tampak seperti sesosok makhluk yang terbalut kain putih lusuh! Aku memberanikan diri untuk melihat ke arah bathtub tersebut karena penasaran. Saat pandanganku mengarah ke bathtub... ternyata tidak ada apa-apa, perasaanku lega sekali. Namun, itu tidak mengurungkan niatku untuk buru-buru keluar dari kamar mandi dan kembali ke ruang tengah.
    Beberapa jam kemudian, acara selesai dan aku sempat lupa kejadian di kamar mandi tadi. Anak-anak jurusanku sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Aku sendiri memilih mencari udara segar dan berjalan perlahan menuju kolam. Dari jauh aku dapat melihat sebatang pohon yang ada di pinggir kolam tersebut. Entah kenapa, seperti ada yang menarik rasa ingin tahuku. Pandanganku pun terus mengarah ke pohon itu. Astaga! Badanku mendadak kaku!!!! Aku melihat satu sosok putih. Badanku mulai bergetar. Tiba-tiba aku mengingat sosok yang ada di kamar mandi tadi. Makhluk itu diam berdiri di bawah pohon!!! Dan ternyata itu pocong!

   Pernahkah kamu merasa melihat sekelebat bayangan di malam hari? Atau tiba-tiba mendengar senandung-senandung aneh yang membuat bulu kudukmu merinding? Kamu tidak sendiri. Banyak orang yang mengalami hal serupa.
Semua pengalaman ini bisa kamu temukan di buku ini. Kisah-kisah yang ada di dalamnya nyata.

Tanggapan Resensi

Novel ini Menceritakan kejadian-kejadian serem dari para pembaca, jadi bisa dibilang ini kisah nyata. temen saya aja jadi pada parno gara-gara habis membaca buku ini. Nightmare Side, kalau yang edisi pertama ada bonus cd soundtracknya juga.




Kritik dan Saran

Saya meyarankan kepada penulis untuk menyunting beberapa kalimat dari novel tersebut yang sekiranya kurang tepat dan tidak mentaati kaidah penulisan.Jangan mengaku pemberani kalau kamu belum membaca buku ini. PASTIKAN KAMU MEMBACA BUKU INI SAMBIL. MENDENGARKAN CD SOUNDTRACK-NYA, dan akan merasakan aura yang berbeda dari sebelumnya membuat bulu kuduk anda merinding.
Ingat! Jangan pernah membaca buku ini sendirian!

Sekilas Sejarah Prabu Kiansantang Atau Syeh Sunan Rohmat Suci

00:59 0 Comments A+ a-

Godog adalah suatu daerah pedesaan yang indah dan nyaman berjarak 10 km kearah timur dari kota Garut. Berada pada desa Lebakagung, kecamatan Karangpawitan, kabupaten Garut. Disana terdapat makam Prabu Kiansantang atau yang dikenal dengan sebutan Makam Godog Syeh Sunan Rohmat Suci.

Hampir setiap waktu banyak masyarakat yang ziarah, apalagi pada bulan-bulan Maulud. Prabu Kiansantang atau Syeh Sunan Rohmat Suci adalah salah seorang putra keturunan raja Pajajaran yang bernama prabu Siliwangi dari ibunya bernama Dewi Kumala Wangi. Mempunyai dua saudara yang bernama Dewi Rara Santang dan Walang Sungsang.

Prabu Kiansantang lahir tahun 1315 Masehi di Pajajaran yang sekarang Kota Bogor. Pada usia 22 tahun tepatnya tahun 1337 masehi Prabu Kiansantang diangkat menjadi dalem Bogor ke 2 yang saat itu bertepatan dengan upacara penyerahan tongkat pusaka kerajaan dan penobatan Prabu Munding Kawati, putra Sulung Prabu Susuk Tunggal, menjadi panglima besar Pajajaran. Guna mengenang peristiwa sakral penobatan dan penyerahan tongkat pusaka Pajajaran tersebut, maka ditulislah oleh Prabu Susuk Tunggal pada sebuah batu, yang dikenal sampai sekarang dengan nama Batu Tulis Bogor.

Peristiwa itu merupakan kejadian paling istimewa di lingkungan Keraton Pajajaran dan dapat diketahui oleh kita semua sebagai pewaris sejarah bangsa khususnya di Jawa Barat. Prabu Kiansantang merupakan sinatria yang gagah perkasa, tak ada yang bisa mengalahkan kegagahannya. Sejak kecil sampai dewasa yaitu usia 33 tahun, tepatnya tahun 1348 Masehi, Prabu Kiansantang belum tahu darahnya sendiri dalam arti belum ada yang menandingi kegagahannya dan kesaktiannya disejagat pulau Jawa.

Sering dia merenung seorang diri memikirkan, "dimana ada orang gagah dan sakti yang dapat menandingi kesaktian dirinya". Akhirnya Prabu Kiansantang memohon kepada ayahnya yaitu Prabu Siliwangi supaya mencarikan seorang lawan yang dapat menandinginya. Sang ayah memanggil para ahli nujum untuk menunjukkan siapa dan dimana ada orang gagah dan sakti yang dapat menandingi Prabu Kiansantang. Namun tak seorangpun yang mampu menunjukkannya.

Tiba-tiba datang seorang kakek yang memberitahu bahwa orang yang dapat menandingi kegagahan Prabu Kiansantang itu adalah Sayyidina Ali, yang tinggal jauh di Tanah Mekah. Sebetulnya pada waktu itu Sayyidina Ali telah wafat, namun kejadian ini dipertemukan secara goib dengan kekuasaan Alloh Yang Maha Kuasa.

Lalu orang tua itu berkata kepada Prabu Kiansantang: "Kalau memang anda mau bertemu dengan Sayyidina Ali harus melaksanakan dua syarat: Pertama, harus mujasmedi dulu di ujung kulon. Kedua, nama harus diganti menjadi Galantrang Setra (Galantrang - Berani, Setra - Bersih/ Suci). Setelah Prabu Kiansantang melaksanakan dua syarat tersebut, maka berangkatlah dia ke tanah Suci Mekah pada tahun 1348 Masehi.

Setiba di tanah Mekah beliau bertemu dengan seorang lelaki yang disebut Sayyidina Ali, namun Kiansantang tidak mengetahui bahwa laki-laki itu bernama Sayyidina Ali. Prabu Kiansantang yang namanya sudah berganti menjadi Galantrang Setra menanyakan kepada laki-laki itu: "Kenalkah dengan orang yang namanya Sayyidina Ali?" Laki-­laki itu menjawab bahwa ia kenal, malah bisa mengantarkannya ke tempat Sayyidina Ali.

Sebelum berangkat laki-laki itu menancapkan dulu tongkatnya ke tanah, yang tak diketahui oleh Galantrang Setra. Setelah berjalan beberapa puluh meter, Sayyidina Ali berkata, "Wahai Galantrang Setra tongkatku ketinggalan di tempat tadi, coba tolong ambilkan dulu." Semula Galantrang Setra tidak mau, namun Sayyidina Ali mengatakan, "Kalau tidak mau ya tentu tidak akan bertemu dengan Sayyidina Ali."

Terpaksalah Galantrang Setra kembali ketempat bertemu, untuk mengambilkan tongkat. Setibanya di tempat tongkat tertancap, Galantrang Setra mencabut tongkat dengan sebelah tangan, dikira tongkat itu akan mudah lepas. Ternyata tongkat tidak bisa dicabut, malahan tidak sedikitpun berubah. Sekali lagi dia berusaha mencabutnya, tetapi tongkat itu tetap tidak berubah. Ketiga kalinya, Galantrang Setra mencabut tongkat dengan sekuat tenaga dengan disertai tenaga bathin. Tetapi dari pada kecabut, malahan kedua kaki Galantrang Setra amblas masuk ke dalam tanah, dan keluar pulalah darah dari seluruh tubuh Galantrang Setra.

Sayyidina Ali mengetahui kejadian itu, maka beliaupun datang. Setelah Sayyidina Ali tiba, tongkat itu langsung dicabut sambil mengucapkan Bismillah dan dua kalimat syahadat. Tongkatpun terangkat dan bersamaan dengan itu hilang pulalah darah dari tubuh Galantrang Setra. Galantrang Setra merasa heran kenapa darah yang keluar dari tubuh itu tiba-tiba menghilang dan kembali tubuhnya sehat.

Dalam hatinya ia bertanya. "Apakah kejadian itu karena kalimah yang diucapkan oleh orang tua itu tadi?”. Kalaulah benar, kebetulan sekali, akan kuminta ilmu kalimah itu. Tetapi laki-laki itu tidak menjawab. Alasannya, karena Galantrang Setra belum masuk Islam. Kemudian mereka berdua berangkat menuju kota Mekah. Setelah tiba di kota Mekah, dijalan ada yang bertanya kepada laki-laki itu dengan sebutan Sayyidina Ali. "Kenapa anda Ali pulang terlambat?”. Galantrang Setra kaget mendengar sebutan Ali tersebut.

Ternyata laki-laki yang baru dikenalnya tadi namanya Sayyidina Ali. Setelah Prabu Kiansantang meninggalkan kota Mekah untuk pulang ke Tanah Jawa (Pajajaran) dia terlunta-lunta tidak tahu arah tujuan, maka dia berpikir untuk kembali ke tanah Mekah lagi. Maka kembalilah Prabu Kiansantang dengan niatan akan menemui Sayyidina Ali dan bermaksud masuk agama Islam. Pada tahun 1348 Masehi Prabu Kiansantang masuk agama Islam, dia bermukim selama dua puluh hari sambil mempelajari ajaran agama Islam. Kemudian dia pulang ke tanah Jawa (Pajajaran) untuk menengok ayahnya Prabu Siliwangi dan saudara-saudaranya. Setibanya di Pajajaran dan bertemu dengan ayahnya, dia menceritakan pengalamannya selama bermukim di tanah Mekah serta pertemuannya dengan Sayyidina Ali. Pada akhir ceritanya dia memberitahukan dia telah masuk Islam dan berniat mengajak ayahnya untuk masuk agama Islam. Prabu Siliwangi kaget sewaktu mendengar cerita anaknya yang mengajak masuk agama Islam. Sang ayah tidak percaya, malahan ajakannya ditolak. Tahun 1355 Masehi Prabu Kiansantang berangkat kembali ke tanah Mekah, jabatan kedaleman untuk sementara diserahkan ke Galuh Pakuan yang pada waktu itu dalemnya dipegang oleh Prabu Anggalang. Prabu Kiansantang bermukim di tanah Mekah selama tujuh tahun dan mempelajari ajaran agama Islam secara khusu. Merasa sudah cukup menekuni ajaran agama Islam, kemudian beliau kembali ke Pajajaran tahun 1362 M. Beliau berniat menyebarkan ajaran agama Islam di tanah Jawa. Kembali ke Pajajaran, disertai oleh Saudagar Arab yang punya niat berniaga di Pajajaran sambil membantu Prabu Kiansantang menyebarkan agama Islam. Setibanya di Pajajaran, Prabu Kiansantang langsung menyebarkan agama Islam di kalangan masyarakat, karena ajaran Islam dalam fitrohnya membawa keselamatan dunia dan akhirat. Masyarakat menerimanya dengan tangan terbuka. Kemudian Prabu Kiansantang bermaksud menyebarkan ajaran agama Islam di lingkungan Keraton Pajajaran.

Setelah Prabu Siliwangi mendapat berita bahwa anaknya Prabu Kiansantang sudah kembali ke Pajajaran dan akan menghadap kepadanya. Prabu Siliwangi yang mempunyai martabat raja mempunyai pikiran. "Dari pada masuk agama Islam lebih baik aku muninggalkan istana keraton Pajajaran". Sebelum berangkat meninggalkan keraton, Prabu Siliwangi merubah Keraton Pajajaran yang indah menjadi hutan belantara. Melihat gelagat demikian, Prabu Kiansantang mengejar ayahnya. Beberapa kali Prabu Siliwangi terkejar dan berhadapan dengan Prabu Kiansantang yang langsung mendesak sang ayah dan para pengikutnya agar masuk Islam. Namun Prabu Siliwangi tetap menolak, malahan beliau lari ke daerah Garut Selatan ke salah satu pantai. Prabu Kiansantang menghadangnya di laut Kidul Garut, tetapi Prabu Siliwangi tetap tidak mau masuk agama Islam.

Dengan rasa menyesal Prabu Kiansantang terpaksa membendung jalan larinya sang ayah. Prabu Siliwangi masuk kedalam gua, yang sekarang disebut gua sancang Pameungpeuk. Prabu Kiansantang sudah berusaha ingin meng Islamkan ayahnya, tetapi Alloh tidak memberi taufiq dan hidayah kepada Prabu Siliwangi.

Prabu Kiansantang kembali ke Pajajaran, kemudian dia membangun kembali kerajaan sambil menyebarkan agama Islam ke pelosok-pelosok daerah, dibantu oleh saudagar arab sambil berdagang. Namun istana kerajaan yang diciptakan oleh Prabu Siliwangi tidak dirubah, dengan maksud pada akhir nanti anak cucu atau generasi muda akan tahu bahwa itu adalah peninggalan sejarah nenek moyangnya.

Sekarang lokasi istana itu disebut Kebun Raya Bogor. Pada tahun 1372 Masehi Prabu Kiansantang menyebarkan agama Islam di Galuh Pakuwan dan dia sendiri yang mengkhitanan orang yang masuk agama Islam. Tahun 1400 Masehi, Prabu Kiansantang diangkat menjadi Raja Pajajaran menggantikan Prabu Munding Kawati atau Prabu Anapakem I. Namun Prabu Kiansantang tidak lama menjadi raja karena mendapat ilham harus uzlah, pindah dari tempat yang ramai ketempat yang sepi.

Dalam uzlah itu beliau diminta agar bertafakur untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, dalam rangka mahabah dan mencapai kema'ripatan. Kepada beliau dimintakan untuk memilih tempat tafakur dari ke 3 tempat yaitu Gunung Ceremai, Gunung Tasikmalaya, atau Gunung Suci Garut. Waktu uzlah harus dibawa peti yang berisikan tanah pusaka. Peti itu untuk dijadikan tanda atau petunjuk tempat bertafakur nanti, apabila tiba disatu tempat peti itu godeg/ berubah, maka disanalah tempat dia tafakur, dan kemudian nama Kiansantang harus diganti dengan Sunan Rohmat. Sebelum uzlah Prabu Kiansantang menyerahkan tahta kerajaan kepada Prabu Panatayuda putra tunggal Prabu Munding Kawati. Setelah selesai serah terima tahta kerajaan dengan Prabu Panatayuda, maka berangkatlah Prabu Kiansantang meninggalkan Pajajaran.

Yang dituju pertama kali adalah gunung Ceremai. Tiba disana lalu peti disimpan diatas tanah, namun peti itu tidak godeg alias berubah. Prabu Kiansantang kemudian berangkat lagi ke gunung Tasikmalaya, disana juga peti tidak berubah. Akhirnya Prabu Kiansantang memutuskan untuk berangkat ke gunung Suci Garut. Setibanya di gunung Suci Garut peti itu disimpan diatas tanah secara tiba-tiba berubah/ godeg.

Dengan godegnya peti tersebut, itu berarti petunjuk kepada Prabu Kiansantang bahwa ditempat itulah, beliau harus tafakur untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Tempat itu kini diberi nama Makam Godog. Prabu Kiansantang bertafakur selama 19 tahun. Sempat mendirikan Mesjid yang disebut Masjid Pusaka Karamat Godog yang berjarak dari makam godog sekitar kurang lebih 1 Km. Prabu Kiansantang namanya diganti menjadi Syeh Sunan Rohmat Suci dan tempatnya menjadi Godog Karamat. Beliau wafat pada tahun 1419 M atau tahun 849 Hijriah. Syeh Sunan Rohmat Suci wafat ditempat itu yang sampai sekarang dinamakan Makam Sunan Rohmat Suci atau Makam Karamat Godog.

Anak dan Permainan Tradisional

06:05 0 Comments A+ a-

Setiap manusia selalu melewati masa kecil atau anak-anak. Anak (jamak: anak-anak) adalah seorang lelaki atau perempuan yang belum dewasa atau belum mengalami masa pubertas. Anak juga merupakan keturunan kedua, dimana kata “anak” merujuk pada lawan dari orangtua, orang dewasa adalah anak dari orangtua mereka, meskipun mereka telah dewasa. Walaupun begitu istilah ini juga sering merujuk pada perkembangan mental seseorang, walaupun usianya secara biologis dan kronologis seseorang sudah termasuk dewasa namun apabila perkembangan mentalnya ataukah urutan umurnya maka seseorang dapat saja diasosiasikan dengan istilah “anak”.
Pada saat sekarang ini kehidupan masa kecil anak-anak masyarakat Indonesia, banyak terenggut oleh kehidupan yang menuntut mereka untuk bekerja dan pendidikan yang mengarah kepada pendidikan formal dibanding kepada pendidikan yang mengarah kepada dalam lingkungan keluarga. Kondisi anak sekarang Cenderung di tuntut untuk menyelesaikan pendidikan formal, tanpa memperhatikan kondisi psikologis perkembangan anak. Sebagai Contoh; pada pendidikan usia dini atau lebih dikenal dengan istilah Taman Kanak Kanak (TK), seorang anak sudah di tuntut untuk bisa membaca dan berhitung dari pada bermain. Pola pendidikan seperti ini muncul dari dunia Barat, bahwa pendidikan formal harus dilakukan sejak usia dini. Sehingga akhirnya masyarakat kita sangat ketergantungan kepada yang namanya pola pendidikan Barat, sampai dengan pendidikan atau perguruan tinggi.
Kita harus menyadari bahwa semua tindakan manusia akan mengalami dampak terhadap kebutuhan untuk menunjang kelengkapan demi menunjang pola pendidikan seperti itu, Seperti membeli mainan modern, buku yang mahal dan alat peraga pendidikan yang di hasilkan dari pabrik-pabrik yang berasal dari barat. Keadaan pola hidup seperti ini akhirnya mengakibatkan kesenjangan sosial dalam masyarakat, hingga akhirnya ada pengelompokan orang miskin dan orang kaya. Pengelompokan ini juga akhirnya berpengaruh kepada pola pendidikan anak-anak, bagi mereka yang termasuk orang miskin tidak bisa memasukan anaknya kepada pendidikan orang kaya karena biaya pendidikan yang mahal. Mainan untuk orang-orang kaya sendiri akhinya mengalami perubahan, mereka tergantung kepada hasil perbuatan pabrik-pabrik. Sedangkan permainan untuk orang-orang miskin bersifat murahan dan kotor.
Pada zaman sekarang kita harus menggarisbawahi kalau ternyata tempat bermain anak-anak sendiri sudah di sekat-sekat atau digolongkan. Bagi anak-anak dari orang kaya mereka tidak diperbolehkan untuk bermain di tempat anak-anak orang miskin karena di indentikan dengan kotor. Anak orang kaya kecenderungan bermain di tempat permainan yang sudah dikelola secara profesional, rapih dan bersih. Bagi anak-anak dari golongan kurang mampu biasanya mereka bermain di tempat-tempat kotor seperti lapangan tanah, hutan, pinggir kali, dll.
Keadaan yang dikondisikan oleh lingkungan pendidikan barat dan tuntutan yang lebih ini akhirnya membawa anak-anak kepada pola permainan yang jauh dari permainan rakyat atau tradisional. Mainan tradisional dinggap sebagai mainan kelas bawah, kotor, berbahaya, dan tidak berkualitas. Kondisi seperti ini akhirnya menghantarkan anak-anak kita kepada ketidaktahuan akan ‘permainan tradisional’ yang sudah jauh berkembang sebelum mereka lahir.
Permainan tradisional sebenarnya sebenarnya selalu berkaitan dengan alam sekitar. Ini disebabkan keakraban manusia hidup bersama alam dalam kesehariannya. Hukum alam dipahami sebagai ‘hukum Tuhan’ yang sangat dipatuhi, sehingga ketika manusia akan bersentuhan dengan alam, mereka akan sadar diri akan Tuhannya. Hubungan harmonis ini selalu dilestarikan melalui sikap hidup sehari-hari, termasuk dalam menyiapkan generasi penerus. Kesadaran itu diterapkan dalam tata asuh anak yang mampu menjaga dan menghormati alamnya.
Permainan dan mainan sangat dekat sekali dengan pola perkembangan hidup seorang anak bahkan permainan ini akan mampu mengembangkan daya pikir anak anak secara tidak langsung. Permainan tradisional pada masyarakat Indonesia selain memperlihatkan dengan alam juga memperhatikan kebutuhan anak dalam mencapai perkembangan usianya, bahkan material yang digunakan untuk membuat permainan juga tergantung kepada material yang di sediakan oleh alam. Ini membuktikan bahwa pola hidup masyarakat di pengaruhi oleh lingkungan alam dan berpengaruh terhadap perkembangan anak serta mainan dan permainannya.
Kondisi lingkungan bermain bagi anak yang sudah berbeda, menjadikan permainan tradisional jarang di mainkan oleh anak-anak sekarang, mereka lebih mengenal jenis permainan yang bersifat elektronik dan digital. Jenis permainan tradisional seolah-olah tersingkirkan dari lingkungan anak-anak tergerus oleh permainan modern.
Kalau melihat jenis dan bentuk permainan tradisional di Indonesia berjumlah sangat banyak, di setiap daerah banyak yang memiliki kesamaan dalam bentuk tapi penamaan yang berbeda. Keragaman ini dipengaruhi oleh lingkungan alam yang menyediakan material untuk di jadikan alat permainan. Kekhasan alam dan lingkungan wilayah Sunda atau Tatar Sunda, Parahyangan berpeluang terciptanya keragaman jenis mainan dan permainan yang ada. Latar belakang dan sejarah masyarakat Sunda termasuk kehidupan ladangnya, berbeda dengan daerah lain di pulau Jawa, yang kemudian secara bertahap menciptakan pola asuh anak yang berbeda pula di setiap tempat. Demikian pula jenis dan kerakter lahirnya bentuk desain mainan dan permainan amat dipengaruhi oleh pola asuh.
Untuk beberapa wilayah pedalaman atau desa-desa adat Sunda, terutama pada saat upacara adat, permainan tradisional rakyat ini sering kali di tampilkan sebagai pelengkap dari kegiatan upacara. Seperti yang terjadi padaupacara seren taun di desa Cigugur Kuningan, mereka menggunakan media gogolekan untuk persembahan kepadaHyang Pohaci. Pada masa anak-anak gogolekan tersebut merupakan permainan anak yang dimainkan ketika ikut bersama orang tuanya ke kebun atau ke sawah meskipun dengan menggunakan material yang berlainan. Hal ini pun sama terjadi pada alat-alat kesenian di Jawa Barat yang dimainkan oleh orang dewasa pada saat upacara, selamatan, perayaan, banyak yang menggunakan alat musik yang pada masa kecil digunakan dan di mainkan seorang anak.
Kekayaan alam, kekayaan lingkungan, kedamaian dan kekayaan rasa yang membentuk sebuah masyarakat yang sadar akan kepentingan generasinya melalui tahapan bermain. Kekayaan budaya yang ada dan melimpah ini adalah sebuah kekayaan yang perlu di pertahankan keberadaannya karena merupakan hasil karya dan cipta masyarakat Sunda. Keberadaan mainan dan permainan tersebut tersebar ke berbagai wilayah Sunda yang berada dalam tempat yang merupakan wilayah kasepuhan yang dianggap masih mempertahankan budaya Sunda Lama, baik itu yang terbentuk dari wilayah Kabuyutan, peninggalan kerajaan Sunda, Keratuan, dan kesatuan-kesatuan yang masih patuh pada aturan-aturan yang ditetapkan oleh leluhur mereka untuk di taati dan di laksanakan. Di wilayah Kasepuhan dan Kampung Adat diharapkan mainan anak khas yang lahir di daerah itu dapat membantu mempertahankan adat dan tradisi leluhur.
Alat mainan tradisional langka dimainkan oleh anak-anak masa kini, bahkan di pedesaan pun jarang terlihat anak membuat mainan dari material alam disekitarnya. Mainan modern yang terbuat dari bahan-bahan plastik, kertas dan logam lebih banyak didapat oleh anak. Di tahapan pendidikan usia dini secara formal maupun informal, mainan tradisional hampir tidak diperkenalkan lagi sebagai media bermain anak, hal ini karena terbatasnya sumber dan data tentang mainan yang ada. Padahal mainan, hakikatnya dapat dijadikan media belajar bagi anak, seperti melatih melatih gerak motorik dan kreativitas. Mainan merupakan sebuah media yang dapat melatih kecerdasan dan keterampilan, namun sayang mainan tersebut bukan berasal dari budaya masyarakat setempat. Pelbagai bentuk permainan dan mainan tradisional masyarakat sangat dekat dengan alam sekitar. Alam hakikatnya menyediakan media mainan yang tak terbatas bagi anak.
Namun kemajuan teknologi ternyata amat mempengaruhi perkembangan mainan dan permainan anak tradisional, baik fungsi maupun pilihan materialnya. Perubahan dan pengembangan mainan yang terjadi di masyarakat masa kini umumnya dikarenakan keberadaan material alam yang sulit diperoleh, atau fungsi mainan yang sudah bergeser. Bahkan beberapa mainan sudah punah dan ada pula yang berubah penggunaan material dasarnya meskipun fungsinya sama, terutama hal itu terjadi di perkotaan.

referensi http://wacananusantara.org/anak-dan-permainan-tradisional/

CURHATAN SEORANG TEMAN

03:49 0 Comments A+ a-



Pada waktu SMK ada seorang temanku di kelas yang wajahnya pas - pas san(bukansayamenghina)
Dia ingin sekali punya pacar tapi dia tak kunjung mendapatkannya
Akhirnya dia jadi orang yang tidak percaya diri , malu - malu , dan cepet putus asa entah karena wajahnya yang pas-pas an
Tiba - tiba ada murid baru , Perempuan di sekolahku dan akhirnya masuk ke kelasku, temanku ini naksir sama perempuan baru itu, selama pendekatan dengan cara sms, facebook, dan dikelas. Tidak lama perempuan itu dikelas mendapatkan telepon setelah di tanya sama temanku perempuan itu sudah mempunyai pacar
2 bulan sudah berlalu akhirnya perempuan itu putus sama pacarnya, ketika teman saya mengetahuinya dia pun senang dan Akhirnya Laki - laki itu meminta perempuan itu jadi pacarnya tapi perempuan itu menolaknya dan yang aneh nya perempuan itu marah sama laki - laki itu
Padahal yang namanya CINTA itu dari hati ke hati
akhirnya temanku itu meminta maaf kepada perempuan itu sampai-sampai temanku pasrah dan
akhirnya temanku itu di maafkan tapi aku masih kasian kepada temanku itu.


Untuk perempuan dan laki - laki :
- Kalau udah di tembak jangan marah sama orang yang nembak kamu
- Terus kalau misalnya kamu gak nerima orang yang nembak kamu , jangan pernah nolak mentah –         mentah manusia itu mempunyai perasaan
- Dan terus kalau misalnya gak di terima jangan putus asa

kan masih ada banyak laki -laki dan perempuan di BUMI ini

Masa-masa SMK yang mengesankan

22:52 0 Comments A+ a-




            Ketika  masih duduk di bangku SMK. Tepatnya hari Senin tapi saya lupa tanggal berapa karena sudah lama sekali tapi ini pengalaman saya yang mengesankan. Saya langsung  bangun  dan  menuju  ke kamar  mandi. Sampai  di  kamar  mandi  tiba-tiba saya terpeleset dan hampir saja mencederaiku, karena bangun kesiangan.hehe
Setelah mandi, saya berpakaian sekolah, sarapan pagi lalu berangkat sekolah dengan menggunakan sepeda motor. Sesampainya di sekolah kulihat isi tasku untuk mengambil topi,polet,dasi. Betapa terkejutnya saya, ternyata poletku tidak ada di dalam tas. Karena hari itu hari senin (ada upacara bendera) saya pulang ke rumah untuk mengambil polet. Selesai mengambil polet saya kembali lagi ke sekolah dengan menaiki sepeda motor. Tiba-tiba di jalan motorku mogok, setelah diperiksa ternyata bensinnya habis. Terpaksa kudorong motor untuk mencari tempat penjualan bensin eceran. Untunglah tempat penjualan bensin itu tidak jauh. Aku membeli satu liter bensin dan langsung tancap gas menuju ke sekolah.
Setibanya di sekolah ternyata murid-murid sudah berkumpul di lapangan. Upacara hampir saja dimulai. Saya pun tergesa-gesa berlari menuju ke lapangan upacara. Ketika upacara dimulai kepala sekolah langsung memberi pengarahan tentang tata tertib sekolah. Tiba-tiba datanglah seorang guru untuk memeriksa kerapian murid-muridnya, dan sialnya rambutku dinilai panjang oleh guru. Dengan leluasa serta tak kuasa kumenolak gunting yang ada digengaman guru mencabik-cabik rambutku.
Sayapun mengikuti upacara dengan barisan berbeda dari teman-temanku karena saya terlambat. Selesai upacara barisan yang melanggarpun tidak boleh untuk masuk kelas dan harus dihukum. Hukumannya pun sangatlah berat saya dan teman-teman yang telat dijemur sampai 1 jam, tak terasa gimana panasnya matahari.
Setelah selesai dihukum saya langsung masuk ke kelas untuk mengikuti pelajaran. Rupaya pelajaran tersebut mempunyai pekerjaan rumah (PR) dan saya lupa mengerjakan tugas tersebut lalu dihukum oleh guru untuk membuat tugas itu sebanyak tiga kali.
Saya langsung mengerjakan tugas itu. Sebelum saya mengerjakannya jam pelajaran pun habis lalu saya disuruh menulis beberapa kali lipat lagi oleh guru. Ketika sedang mengerjakan tugas itu, teman-teman ribut di kelas karena jam pelajarannya kosong. Dengan senangnya teman-teman pun bermain di kelas sehingga saya pun merasa terganggu. Saya menegurnya supaya tidak ribut lagi, ternyata mereka tidak senang dan tidak terima atas teguranku. Temanku tadi langsung merobek tugas yang sedang kubuat. saya merasa kesal dan tanpa basa-basi lagi saya langsung menghajarnya sehingga terjadilah perkelahian. Kemudian kami dipanggil wali kelas ke kantor untuk menyelesaikan masalah tersebut. Saya ceritakan masalah tersebut dan kami pun disuruh untuk bermaaf-maafan. Setelah itu kami disuruh untuk melupakan masalah tersebut, akhirnya lonceng pun berbunyi menandakan pulang sekolah. Kami pun langsung pulang ke rumah. Setibanya di rumah saya merasa senang karena permasalahan tersebut telah selesai. Saya bercerita tentang kejadian-kejadian yang saya alami di sekolah tadi dengan orang tuaku. Orang tuaku pun menasehati agar selalu mengerjakan tugas tersebut dan mentaati peraturan tata tertib yang ada di sekolah.