65% Perusahaan Percaya BYOD Berbahaya bagi Keamanan Perusahaan
Kebanyakan perusahaan melihat bahwa tren Bring Your Own Device
(BYOD), dimana karyawan menggunakan perangkat mobile pribadi untuk hal
yang berkaitan dengan pekerjaan, adalah ancaman bagi perusahaan. Namun,
hanya sedikit perusahaan yang mengambil tindakan untuk meminimalisir
ancaman ini.
Hal ini terungkap dari hasil survei Global Corporate IT Security Risks 2013, yang dilakukan oleh B2B Internasional bekerjasama dengan Kaspersky Lab. Survei ini melibatkan 2.895 wawancara dengan perwakilan dari perusahaan-perusahaan di 24 negara.
Responden dari Jepang memperlihatkan kekhawatiran tertinggi terkait BYOD dan ancaman yang bisa ditimbulkannya: 93% responden percaya BYOD adalah ancaman bagi perusahaan mereka. Perusahaan-perusahaan di Amerika Utara juga menyuarakan kekhawatiran yang sama dengan persentase sebesar 69%, sementara nilai persentase kekhawatiran di perusahaan-perusahaan Timur Tengah dan Eropa Barat masing-masing adalah 65% dan 62%. Perusahaan-perusahaan di Rusia memiliki lebih sedikit kekhawatiran dengan 57% responden yang menyatakan adanya ancaman dari kebijakan BYOD.
Di saat yang sama, hampir semua perusahaan tidak memiliki rencana untuk melarang penggunaan perangkat pribadi di tempat kerja. Sebaliknya, sekitar 31% responden menyatakan mereka berencana mendorong penggunaan smartphone dan tablet pribadi di tempat kerja, sementara 34% lainnya menyatakan mereka tidak percaya larangan perusahaan mampu mencegah karyawan dari menggunakan perangkat pribadi untuk bekerja.
Meskipun begitu, jumlah perusahaan yang berencana melarang penggunaan perangkat pribadi untuk bekerja terlihat meningkat: jumlah responden yang menyatakan berencana menerapkan larangan BYOD naik dari 19% pada 2012 menjadi 25% pada 2013. Jumlah perusahaan yang berencana menerapkan peraturan yang lebih ketat terkait larangan penggunaan perangkat pribadi di tempat kerja tetap sama seperti tahun sebelumnya yaitu 10%.
Mudah untuk mengerti mengapa kekhawatiran perusahaan akan ancaman yang bisa ditimbulkan perangkat mobile terus meningkat. Survei di atas juga memperlihatkan bahwa penggunaan perangkat pribadi secara sembrono adalah penyebab paling sering terjadinya insiden keamanan IT, yang mengakibatkan hilangnya data penting perusahaan.
Sekitar 18% responden (naik 2% dibanding 2012) menyatakan perusahaan mereka pernah mengalami kebocoran data rahasia perusahaan melalui email mobile klien, SMS, serta cara lain yang bisa dilakukan pemilik smartphone dan tablet.
Namun hanya sedikit perusahaan yang mengadopsi produk software khusus untuk melindungi diri dari ancaman akibat BYOD. Sekitar 40% perusahaan menggunakan solusi antivirus untuk mengintegrasikan, melindungi, dan mengelola perangkat mobile pada jaringan perusahaan, dan hanya 24% yang menggunakan solusi Mobile Device Management.
Pentingnya Keamanan Mobile
Saat BYOD menjadi hal yang semakin biasa dan jumlah insiden yang melibatkan perangkat mobile terus meningkat, memastikan adanya pengelolaan perangkat mobile secara terpusat dan aman menjadi kebutuhan yang semakin penting. Yang tak kalah penting adalah memastikan bahwa solusi yang menjalankan fungsi-fungsi di atas mudah digunakan, mudah dikelola, dan mudah diintegrasikan ke dalam jaringan perusahaan.
Kaspersky Security for Mobile bisa didapatkan baik sebagai solusi tersendiri atau sebagai bagian dari Kaspersky Endpoint Security for Business. Mobile agent diinstal pada perangkat untuk memberi perlindungan canggih terhadap ancaman anti-malware, sementara Mobile Device Management (MDM) membuat konfigurasi aman pada perangkat mobile secara cepat dan langsung.
Data perusahaan bisa diisolasi dan dienkripsi di tempat tersendiri pada perangkat pribadi, dan berkat fungsi Remote Find, Lock and Wipe, data perusahaan bisa dihapus jika perangkat hilang atau dicuri. Sebuah konsol administrasi gabungan menandakan bahwa seluruh endpoint perusahaan, termasuk perangkat mobile BYOD, bisa dikelola secara bersamaan dalam sebuah platform keamanan terintegrasi.
sumber : http://www.tribunnews.com/iptek/2014/01/09/65-perusahaan-percaya-byod-berbahaya-bagi-keamanan-perusahaan
Hal ini terungkap dari hasil survei Global Corporate IT Security Risks 2013, yang dilakukan oleh B2B Internasional bekerjasama dengan Kaspersky Lab. Survei ini melibatkan 2.895 wawancara dengan perwakilan dari perusahaan-perusahaan di 24 negara.
Responden dari Jepang memperlihatkan kekhawatiran tertinggi terkait BYOD dan ancaman yang bisa ditimbulkannya: 93% responden percaya BYOD adalah ancaman bagi perusahaan mereka. Perusahaan-perusahaan di Amerika Utara juga menyuarakan kekhawatiran yang sama dengan persentase sebesar 69%, sementara nilai persentase kekhawatiran di perusahaan-perusahaan Timur Tengah dan Eropa Barat masing-masing adalah 65% dan 62%. Perusahaan-perusahaan di Rusia memiliki lebih sedikit kekhawatiran dengan 57% responden yang menyatakan adanya ancaman dari kebijakan BYOD.
Di saat yang sama, hampir semua perusahaan tidak memiliki rencana untuk melarang penggunaan perangkat pribadi di tempat kerja. Sebaliknya, sekitar 31% responden menyatakan mereka berencana mendorong penggunaan smartphone dan tablet pribadi di tempat kerja, sementara 34% lainnya menyatakan mereka tidak percaya larangan perusahaan mampu mencegah karyawan dari menggunakan perangkat pribadi untuk bekerja.
Meskipun begitu, jumlah perusahaan yang berencana melarang penggunaan perangkat pribadi untuk bekerja terlihat meningkat: jumlah responden yang menyatakan berencana menerapkan larangan BYOD naik dari 19% pada 2012 menjadi 25% pada 2013. Jumlah perusahaan yang berencana menerapkan peraturan yang lebih ketat terkait larangan penggunaan perangkat pribadi di tempat kerja tetap sama seperti tahun sebelumnya yaitu 10%.
Mudah untuk mengerti mengapa kekhawatiran perusahaan akan ancaman yang bisa ditimbulkan perangkat mobile terus meningkat. Survei di atas juga memperlihatkan bahwa penggunaan perangkat pribadi secara sembrono adalah penyebab paling sering terjadinya insiden keamanan IT, yang mengakibatkan hilangnya data penting perusahaan.
Sekitar 18% responden (naik 2% dibanding 2012) menyatakan perusahaan mereka pernah mengalami kebocoran data rahasia perusahaan melalui email mobile klien, SMS, serta cara lain yang bisa dilakukan pemilik smartphone dan tablet.
Namun hanya sedikit perusahaan yang mengadopsi produk software khusus untuk melindungi diri dari ancaman akibat BYOD. Sekitar 40% perusahaan menggunakan solusi antivirus untuk mengintegrasikan, melindungi, dan mengelola perangkat mobile pada jaringan perusahaan, dan hanya 24% yang menggunakan solusi Mobile Device Management.
Pentingnya Keamanan Mobile
Saat BYOD menjadi hal yang semakin biasa dan jumlah insiden yang melibatkan perangkat mobile terus meningkat, memastikan adanya pengelolaan perangkat mobile secara terpusat dan aman menjadi kebutuhan yang semakin penting. Yang tak kalah penting adalah memastikan bahwa solusi yang menjalankan fungsi-fungsi di atas mudah digunakan, mudah dikelola, dan mudah diintegrasikan ke dalam jaringan perusahaan.
Kaspersky Security for Mobile bisa didapatkan baik sebagai solusi tersendiri atau sebagai bagian dari Kaspersky Endpoint Security for Business. Mobile agent diinstal pada perangkat untuk memberi perlindungan canggih terhadap ancaman anti-malware, sementara Mobile Device Management (MDM) membuat konfigurasi aman pada perangkat mobile secara cepat dan langsung.
Data perusahaan bisa diisolasi dan dienkripsi di tempat tersendiri pada perangkat pribadi, dan berkat fungsi Remote Find, Lock and Wipe, data perusahaan bisa dihapus jika perangkat hilang atau dicuri. Sebuah konsol administrasi gabungan menandakan bahwa seluruh endpoint perusahaan, termasuk perangkat mobile BYOD, bisa dikelola secara bersamaan dalam sebuah platform keamanan terintegrasi.
sumber : http://www.tribunnews.com/iptek/2014/01/09/65-perusahaan-percaya-byod-berbahaya-bagi-keamanan-perusahaan