Efek Suplemen Vitamin Masih Diragukan
Para ahli di Amerika Serikat berpendapat,
manfaat dari konsumsi suplemen vitamin dan mineral bagi pencegahan
penyakit kardiovaskuler dan kanker masih diragukan. Dalam sebuah
tinjauan baru, mereka menyatakan suplementasi vitamin dan mineral tidak
banyak membantu mengurangi risiko dua penyakit tersebut.
Preventive Service Task Force Amerika Serikat dalam tinjauan terbarunya mengungkapkan, belum ada cukup bukti yang mengindikasikan konsumsi suplemen E atau betakaroten, multivitamin dan mineral seperti vitamin D, kalsium, dan selenium dapat menurunkan risiko. Para ahli ahli malah menyarankan para dokter untuk mempromosikan pentingnya pola makan sehat sebagai upaya penting pencegahan kanker.
“Daripada menyarankan konsumsi suplemen vitamin yang belum jelas manfaatnya, sebaiknya dokter menyarankan pada pasien kanker maupun penyakit jantung untuk mengubah pola makannya menjadi sehat, seimbang dan kaya akan nutrisi,” ujar Dr Michael LeFevre, salah satu peneliti studi.
Menurut dia, dokter perlu memperbaharui informasi tentang penelitian terbaru soal suplemen sebelum menyarankannya pada pasien.
Tinjauan tersebut menganalisa hasil dari 30 studi yang meneliti tentang efek vitamin dan multivitamin pada kanker dan penyakit kardiovaskular. Banyak dari studi-studi tersebut yang menyatakan, suplemen vitamin tunggal tidak menunjukan manfaat apapun, meskipun sebagian kecil studi sudah berhasil menentukan keuntungan dan risiko dari kandungan suplemen secara jelas.
Khususnya untuk suplemen vitamin E, studi menunjukkan konsumsinya tidak memberikan manfaat berarti dalam mencegah kanker ataupun penyakit jantung, meskipun tidak juga meningkatkan risikonya, secara keseluruhan. Untuk suplemen beta-karoten, konsumsinya berhubungan dengan peningkatan risiko kanker paru-paru pada perokok.
Sementara itu, meski beberapa studi menunjukkan manfaat suplemen multivitamin yang dapat menurunkan risiko kanker, namun tinjauan tersebut menekankan manfaat tersebut hanya bisa dirasakan pada kelompok tertentu saja. Peneliti mengatakan, dibutuhkan studi lanjutan sebelum manfaat tersebut dapat dirasakan oleh populasi umum.
Academy of Nutrition and Dietetics mengatakan, suplemen multivitamin mungkin dibutuhkan bagi sebagian orang guna mencukupi kebutuhan zat gizi tertentu. Kendati demikian, belum ada cukup bukti suplemen tersebut efektif dalam mencegah penyakit kronis.
sumber : Kompas.com
Preventive Service Task Force Amerika Serikat dalam tinjauan terbarunya mengungkapkan, belum ada cukup bukti yang mengindikasikan konsumsi suplemen E atau betakaroten, multivitamin dan mineral seperti vitamin D, kalsium, dan selenium dapat menurunkan risiko. Para ahli ahli malah menyarankan para dokter untuk mempromosikan pentingnya pola makan sehat sebagai upaya penting pencegahan kanker.
“Daripada menyarankan konsumsi suplemen vitamin yang belum jelas manfaatnya, sebaiknya dokter menyarankan pada pasien kanker maupun penyakit jantung untuk mengubah pola makannya menjadi sehat, seimbang dan kaya akan nutrisi,” ujar Dr Michael LeFevre, salah satu peneliti studi.
Menurut dia, dokter perlu memperbaharui informasi tentang penelitian terbaru soal suplemen sebelum menyarankannya pada pasien.
Tinjauan tersebut menganalisa hasil dari 30 studi yang meneliti tentang efek vitamin dan multivitamin pada kanker dan penyakit kardiovaskular. Banyak dari studi-studi tersebut yang menyatakan, suplemen vitamin tunggal tidak menunjukan manfaat apapun, meskipun sebagian kecil studi sudah berhasil menentukan keuntungan dan risiko dari kandungan suplemen secara jelas.
Khususnya untuk suplemen vitamin E, studi menunjukkan konsumsinya tidak memberikan manfaat berarti dalam mencegah kanker ataupun penyakit jantung, meskipun tidak juga meningkatkan risikonya, secara keseluruhan. Untuk suplemen beta-karoten, konsumsinya berhubungan dengan peningkatan risiko kanker paru-paru pada perokok.
Sementara itu, meski beberapa studi menunjukkan manfaat suplemen multivitamin yang dapat menurunkan risiko kanker, namun tinjauan tersebut menekankan manfaat tersebut hanya bisa dirasakan pada kelompok tertentu saja. Peneliti mengatakan, dibutuhkan studi lanjutan sebelum manfaat tersebut dapat dirasakan oleh populasi umum.
Academy of Nutrition and Dietetics mengatakan, suplemen multivitamin mungkin dibutuhkan bagi sebagian orang guna mencukupi kebutuhan zat gizi tertentu. Kendati demikian, belum ada cukup bukti suplemen tersebut efektif dalam mencegah penyakit kronis.
sumber : Kompas.com