Orang Indonesia Beli 14 Juta Smartphone
Sebuah survei pasar terbaru memperlihatkan bahwa tingkat pembelian
smartphone di Indonesia pada tahun 2013 ini merupakan salah satu yang
tertinggi di wilayah Asia Tenggara.
Berdasarkan data yang dilansir oleh Gfk Asia, seperti dikutip dari The Next Web, Selasa (3/12/2013), konsumen di Indonesia telah membeli 14,8 juta ponsel pintar pada tiga kuartal pertama tahun 2013.
Nilai dari jutaan ponsel yang telah terjual tersebut diperkirakan mencapai 3,33 miliar dollar AS.
Satu peringkat di belakang Indonesia adalah Thailand dan Malaysia. Masing-masing dari kedua negara tersebut menjual 7,2 juta unit dan 6,4 juta unit.
Meskipun kalah dari segi total unit penjualan, pendapatan penjualan ponsel pintar di Malaysia masih lebih tinggi dibandingkan Thailand. Masih menurut Gfk Asia, penjualan di Malaysia memiliki total penjualan sebesar 2,25 juta dollar AS. Sementara, Thailand berjumlah 1,96 juta dollar AS.
"Meningkatnya jumlah smartphone dengan harga terjangkau, khususnya di negara berkembang membantu banyak konsumen di negara-negara tersebut untuk beralih dari feature phone dasar ke smartphone pertama mereka," tutur Gerard Tan, Account Director for Digital Technology, Gfk Asia.
Secara total, dari awal tahun hingga saat ini, konsumen-konsumen di Singapura, Malaysia, Thailand, Indonesia, Vietnam, Kamboja, dan Filipina menghabiskan dana sebesar 10,8 miliar dollar AS untuk membeli sekitar 41,5 juta unit smartphone.
Nilai tersebut meningkat 61 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Saat itu, Gfk Asia mencatat, konsumen di tujuh negara tersebut menghabiskan 7,54 miliar dollar AS untuk membeli 25,8 juta ponsel pintar.
Android berkuasa di Asia Tenggara
Untuk masalah jenisnya, ponsel pintar berbasis Android merupakan produk yang paling laku di pasaran Asia Tenggara dalam kurun waktu tersebut.
Sistem operasi buatan Google tersebut mendominasi pangsa pasar Asia Tenggara dengan nilai 72 persen.
Di Indonesia sendiri, pangsa pasar Android meningkat hingga 23 persen, dari 37 persen di tahun lalu, menjadi 60 persen di tahun 2013.
Adapun untuk negara Filipina, Malaysia, dan Singapura, masing-masing negara mendapatkan total penjualan hingga 91, 83, dan 81 persen.
Para pengguna smartphone di Asia Tenggara juga mulai gemar membeli perangkat dengan bentang layar yang lebih besar. Sebagai contoh, di tahun 2012 lalu, perangkat dengan layar 4 inci ke atas hanya memiliki 13 persen pangsa pasar saja.
Saat ini, pangsa pasar perangkat 4 inci ke atas telah menyentuh 27 persen.
"Tren terbaru di pasar adalah phablet, yang didefinisikan sebagai perangkat mobile dengan fungsi ponsel suara seluler dan layar antara 5,6 inci dan 6,99 inci," kata Tan.
sumber : the next web
Berdasarkan data yang dilansir oleh Gfk Asia, seperti dikutip dari The Next Web, Selasa (3/12/2013), konsumen di Indonesia telah membeli 14,8 juta ponsel pintar pada tiga kuartal pertama tahun 2013.
Nilai dari jutaan ponsel yang telah terjual tersebut diperkirakan mencapai 3,33 miliar dollar AS.
Satu peringkat di belakang Indonesia adalah Thailand dan Malaysia. Masing-masing dari kedua negara tersebut menjual 7,2 juta unit dan 6,4 juta unit.
Meskipun kalah dari segi total unit penjualan, pendapatan penjualan ponsel pintar di Malaysia masih lebih tinggi dibandingkan Thailand. Masih menurut Gfk Asia, penjualan di Malaysia memiliki total penjualan sebesar 2,25 juta dollar AS. Sementara, Thailand berjumlah 1,96 juta dollar AS.
"Meningkatnya jumlah smartphone dengan harga terjangkau, khususnya di negara berkembang membantu banyak konsumen di negara-negara tersebut untuk beralih dari feature phone dasar ke smartphone pertama mereka," tutur Gerard Tan, Account Director for Digital Technology, Gfk Asia.
Secara total, dari awal tahun hingga saat ini, konsumen-konsumen di Singapura, Malaysia, Thailand, Indonesia, Vietnam, Kamboja, dan Filipina menghabiskan dana sebesar 10,8 miliar dollar AS untuk membeli sekitar 41,5 juta unit smartphone.
Nilai tersebut meningkat 61 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Saat itu, Gfk Asia mencatat, konsumen di tujuh negara tersebut menghabiskan 7,54 miliar dollar AS untuk membeli 25,8 juta ponsel pintar.
Android berkuasa di Asia Tenggara
Untuk masalah jenisnya, ponsel pintar berbasis Android merupakan produk yang paling laku di pasaran Asia Tenggara dalam kurun waktu tersebut.
Sistem operasi buatan Google tersebut mendominasi pangsa pasar Asia Tenggara dengan nilai 72 persen.
Di Indonesia sendiri, pangsa pasar Android meningkat hingga 23 persen, dari 37 persen di tahun lalu, menjadi 60 persen di tahun 2013.
Adapun untuk negara Filipina, Malaysia, dan Singapura, masing-masing negara mendapatkan total penjualan hingga 91, 83, dan 81 persen.
Para pengguna smartphone di Asia Tenggara juga mulai gemar membeli perangkat dengan bentang layar yang lebih besar. Sebagai contoh, di tahun 2012 lalu, perangkat dengan layar 4 inci ke atas hanya memiliki 13 persen pangsa pasar saja.
Saat ini, pangsa pasar perangkat 4 inci ke atas telah menyentuh 27 persen.
"Tren terbaru di pasar adalah phablet, yang didefinisikan sebagai perangkat mobile dengan fungsi ponsel suara seluler dan layar antara 5,6 inci dan 6,99 inci," kata Tan.
sumber : the next web