Kamera iPhone Bakal Cegah Salah Fokus?
Jika rumor yang satu ini benar, kamera iPhone yang akan datang bakal
memanfaatkan teknologi yang memungkinkan fokus pada gambar diubah-ubah
pasca pemotretan. Tak perlu takut salah fokus?
Teknologi seperti itu telah diterapkan pada kamera Lytro, yang menarik banyak perhatian di 2012. Foto yang dibuat kamera Lytro bukan hanya bisa dikoreksi gelap-terangnya saja seperti hasil foto kamera digital kebanyakan, namun juga titik fokus foto bisa diubah-ubah pasca pemotretan.
Harga kamera dengan kemampuan tersebut pastinya mahal, dan butuh banyak biaya untuk mengintegrasikannya ke dalam smartphone. Karena itu dibuatlah software yang tujuannya mirip dengan kemampuan kamera Lytro ini.
Nokia, Toshiba, dan DigitalOptics adalah beberapa perusahaan yang mengembangkan teknologi modul kamera refocusing. Tak mau ketinggalan, Apple juga baru saja mematenkan teknologi adaptor yang bisa mengubah fokus kamera.
Paten yang menunjukkan paten Apple untuk kamera refocusing.
Dikutip dari Digital Trends, Selasa (3/12/2013), sistem kamera
Apple ini mendekati teknologi kamera Lytro. Kamera digital dengan
adaptor fokus gambar yang bisa diubah-ubah ini menggunakan konsep kamera
light-field yang memiliki serangkaian lensa kecil.
Namun berbeda dengan teknologi milik Lytro yang menggunakan komponen yang bersifat tetap, Apple menggunakan desain adaptor yang ditempatkan antara sensor dan elemen lensa yang bisa digerakkan.
Adaptor ini bisa dipakai atau tidak sesuai keinginan pengguna. Dengan demikian, kamera iPhone bisa digunakan untuk memotret dalam mode non-refocusing resolusi tinggi, atau mode refocusing namun dengan resolusi lebih rendah.
Setelah informasi cahaya diterima oleh serangkaian lensa mikro-nya, software akan menyimpan data dan menggunakannya untuk mengubah-ubah letak fokus gambar.
Paten yang didaftarkan Apple dideskripsikan sebagai perangkat menyerupai smartphone yang bisa dipakai menelpon dan terhubung dengan jaringan nirkabel. Deskripsi lain juga menyebutnya sebagai sistem yang bisa ditambahkan pada kamera atau sebagai aksesoris.
AppleInsider memberi bocoran bahwa kamera ini juga bisa dipakai untuk merekam video.
Belum ada indikasi apakah teknologi ini akan tersedia di model iPhone berikutnya atau tidak. Namun jika melihat langkah yang diambil Nokia, bisa jadi ini langkah antisipasi Apple.
sumber : digital trends
Teknologi seperti itu telah diterapkan pada kamera Lytro, yang menarik banyak perhatian di 2012. Foto yang dibuat kamera Lytro bukan hanya bisa dikoreksi gelap-terangnya saja seperti hasil foto kamera digital kebanyakan, namun juga titik fokus foto bisa diubah-ubah pasca pemotretan.
Harga kamera dengan kemampuan tersebut pastinya mahal, dan butuh banyak biaya untuk mengintegrasikannya ke dalam smartphone. Karena itu dibuatlah software yang tujuannya mirip dengan kemampuan kamera Lytro ini.
Nokia, Toshiba, dan DigitalOptics adalah beberapa perusahaan yang mengembangkan teknologi modul kamera refocusing. Tak mau ketinggalan, Apple juga baru saja mematenkan teknologi adaptor yang bisa mengubah fokus kamera.
Paten yang menunjukkan paten Apple untuk kamera refocusing.
Namun berbeda dengan teknologi milik Lytro yang menggunakan komponen yang bersifat tetap, Apple menggunakan desain adaptor yang ditempatkan antara sensor dan elemen lensa yang bisa digerakkan.
Adaptor ini bisa dipakai atau tidak sesuai keinginan pengguna. Dengan demikian, kamera iPhone bisa digunakan untuk memotret dalam mode non-refocusing resolusi tinggi, atau mode refocusing namun dengan resolusi lebih rendah.
Setelah informasi cahaya diterima oleh serangkaian lensa mikro-nya, software akan menyimpan data dan menggunakannya untuk mengubah-ubah letak fokus gambar.
Paten yang didaftarkan Apple dideskripsikan sebagai perangkat menyerupai smartphone yang bisa dipakai menelpon dan terhubung dengan jaringan nirkabel. Deskripsi lain juga menyebutnya sebagai sistem yang bisa ditambahkan pada kamera atau sebagai aksesoris.
AppleInsider memberi bocoran bahwa kamera ini juga bisa dipakai untuk merekam video.
Belum ada indikasi apakah teknologi ini akan tersedia di model iPhone berikutnya atau tidak. Namun jika melihat langkah yang diambil Nokia, bisa jadi ini langkah antisipasi Apple.
sumber : digital trends